GANJIL-GENAP ON LAGI, KARENA COVID-19????
PENDAHULUAN
Pandemi
Covid-19 yang terjadi di Indonesia telah menyebar begitu luas dan menginfeksi
lebih dari 218 ribu penduduk. Tentu hal ini menjadi masalah yang sangat komplek
bagi pemerintahan Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara
agar penyebaran Covid-19 ini dapat diatasi mulai dari penerapan protokol
kesehatan, kebiasaan baru, hingga perubahan-perubahan di berbagai lini
kehidupan. Tetapi masyarakat Indonesia akhir-akhir ini terkesan cuek dan tak
peduli lagi dengan adanya pandemi Covid-19 ini, masyarakat Indonesia sudah
banyak yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah, karena
berbagai alasan seperti pemenuhan berbagai kebutuhan sehari-hari yang sulit
didapatkan, ekonomi yang tidak stabil, dan alasan lainnya. Oleh karena itu
pemerintahan melakukan berbagai inovasi dalam mengatur masyarakat agar tetap
dapat memenuhi kebutuhannya tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti
yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta yang bekerja sama dengan pihak
Kepolisian dalam rangka mengaktifkan kembali sistem pembatasan kendaraan
berdasarkan nomor pelat ganjil-genap yang mulai berlaku kembali mulai hari
Senin tanggal 3 Agustus 2020 bagi kendaraan yang berlalu lintas di Jakarta di 25
ruas jalan Ibu Kota, hal ini bertujuan untuk mengurangi volume kendaraan di
jalan atau mengurai kemacetan di Ibu Kota tetapi juga bertujuan agar dapat
mengurangi potensi penyebaran Covid-19 ini. System ini berlaku setiap hari
kerja, yaitu pada hari Senin sampai Jumat, untuk pagi hari mulai pukul 06.00
WIB hingga 10.00 WIB dan pada sore ke malam hari pada pukul 16.00 WIB hingga 21.00
WIB. Penerapan kembali hal tersebut tentu membuat beberapa polemik yang ada di
pikiran masyarakat. Untuk itu saya akan membahas mengenai penerapan sistem
pembatasan tersebut.
PERTANYAANNNYA????
1. Apakah
penerapan kembali sistem ganjil-genap di Jakarta dapat mengurangi/menurunkan
volume penyebaran Covid-19?
2. Bagaimana
caranya agar penerapan sistem tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sehingga
dapat tercapainya tujuan yang diinginkan?
PEMBAHASAN
1. Apakah
penerapan kembali sistem ganjil-genap di Jakarta dapat mengurangi/menurunkan
volume penyebaran Covid-19?
Jawaban:
Menurut saya penerapan kembali sistem
ganjil-genap tersebut dapat mengurangi kemacetan di berbagai ruas jalan Ibu
Kota dan mengurangi volume kendaraan di jalan karena sistem tersebut
mengarahkan agar para pengendara untuk memakai kendaraan umum sehingga
kendaraan pribadi berkurang di jalanan. Mungkin hal tersebut mengurangi
kepadatan kendaraan di jalan tetapi tidak mengurangi kerumunan yang terjadi,
malahan sebaliknya. Keadaan tersebut malah menambah keramaian baru hingga
memunculkan klaster baru Covid-19. Hal ini dapat terjadi karena apabila para
pengendara beralih ke kendaraan umum otomatis akan membuat kerumunan yang
terjadi karena penambahan pengguna kendaraan umum tersebut. Apalagi penerapan
sistem tersebut tidak dibarengi dengan penerapan bekerja dari rumah oleh
perusahaan di Jakarta tentunya membuat para warga Jakarta tidak memiliki
pilihan lain, bagi mereka yang tidak bisa menggunakan mobil pada hari-hari
tertentu pastinya terpaksa untuk mengantre menggunakan kendaraan umum yang
otomatis ujung-ujungnya membuat penumpukan orang atau kerumunan. Ditambah lagi
apabila jumlah kendaraan umum yang tidak dapat menampung banyaknya penumpang
yang mengalami peningkatan, serta tidak terjaminnya protokol kesehatan
dilaksanakan dengan baik dan benar di dalam kendaraan umum seperti contohnya
apabila terjadi desak-desakan di dalam kendaraan, hal ini tentu saja akan
melanggar berbagai protokol kesehatan. Oleh karena itu penerapan kembali sistem
ganjil-genap masih banyak kekurangan di berbagai sisi.
2. Bagaimana
caranya agar penerapan sistem tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sehingga
dapat tercapainya tujuan yang diinginkan?
Jawaban:
Menurut saya ada berberapa cara agar
sistem tersebut berjalan lebih efektif diantaranya yaitu:
a. Penambahan
jumlah kendaraan umum yang tersedia. Hal ini tentu saja karena adanya
penambahan penumpang karena peralihan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,
sehingga memerlukan tambahan jumlah kendaraan umum
b. Penambahan
halte-halte atau tempat pemberhentian kendaraan umum sehingga dapat mengurangi
terjadinya kerumunan di tempat-tempat umum
c. Penerapan
protokol kesehatan yang ketat di dalam kendaraan umum dan tempat pemberhentian
kendaraan umum seperti pembatasan jumlah penumpang dan penerapan physical
distancing di berbagai tempat duduk, adanya kawasan wajib menggunakan masker,
dan protokol kesehatan lainnya
d. Adanya
petugas yang memberikan pengarahan dan penjagaan terhadap penumpang untuk tetap
mengikuti atau menjalankan protokol kesehatan, dapat juga mengatur antrean agar
tidak terjadi penumpukan penumpang.
e. Adanya
aturan bekerja dari rumah atau memaksa perkantoran menerapkan sistem kerja
maksimal diisi 50 persen karyawannya
f. Adanya
denda yang tegas bagi pelanggar protokol kesehatan
g. Pengecekan
keadaan penumpang sebelum menggunakan tranportasi umum seperti pengecekan suhu
dll.
KESIMPULAN
Penerapan sistem pembatasan
kendaraan dengan menggunakan pelat ganjil-genap yang dilakukan pemprov DKI
Jakarta belum dapat memastikan turunnya angka penyebaran Covid-19 yang terjadi
di Ibu Kota, mungkin dapat menurunkan angka kemacetan dan kepadatan kendaraan
di jalan tetapi belum dapat dengan maksimal mengurangi keramaian orang malah
sebaliknya menambah potensi adanya kerumunan baru yang mana dapat meningkatkan
penyebaran Covid-19. Tetapi ada berbagai cara agar sistem tersebut dapat
mengurangi penyebaran Covid-19 seperti yang telah dijelaskan di pembahasan di
atas. Sesungguhnya semua usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan maksimal
apabila tidak adanya kedisiplinan dalam diri masing-masing orang terhadap
penerapan protokol kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Gambar : https://www.liputan6.com/otomotif/read/4353018/ditiadakan-mulai-14-september-2020-polda-metro-tunggu-pergub-terkait-ganjil-genap
Referensi Bacaan:
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/03/14321051/penerapan-ganjil-genap-dinilai-justru-bisa-meningkatkan-kasus-covid-19?page=all
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/24/19210771/kasus-covid-19-jakarta-tetap-tinggi-ganjil-genap-dinilai-tak-efektif?page=all#page2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233951/original/078534600_1599717649-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-4.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar