12/22/2020

MEMILIH DISAAT PANDEMI

 


    Tahun 2020 ini menjadi tahun yang cukup berbeda, dimana seluruh dunia sedang mengalami ‘peperangan’ dengan salah satu mikroorganisme kecil yang merubah pola hidup dan kebiasaan manusia dengan dampak yang sangat besar. Mungkin dulu kita melihat orang yang menggunakan masker dengan pandangan aneh atau curiga, namun saat ini orang yang tidak bermasker dianggap tidak taat aturan.

Dulu mencuci tangan dilakukan jikalau tangan kita kotor setelah bermain tanah, sekarang hampir tiap jam kita melakukannya. Dulu orang berjemur hanya di pantai, sekarang hal itu dilakukan di depan rumah masing-masing. Masker, handsanitizer, dan vitamin menjadi barang pokok yang harus hadir di setiap tempat tinggal kita bahkan harus ada kehadirannya di tas-tas yang kita bawa pada saat kita bepergian. Bekerja menjadi sedikit berbeda, harus ini harus itu banyak prosedur yang harus diajalani mengenai kesehatan. Pelayanan pada setiap kantor-kantor pemerintahan beralih ke sistem daring atau online untuk mengurangi berkumpulnya orang banyak. Pekerja kesehatan bekerja lebih keras dari hari-hari sebelumnya, dengan taruhan nyawanya sendiri. 

    Kita hidup di kondisi yang baru, kebiasaan berubah, kebersihan menjadi syarat utama untuk melakukan sesuatu atau bepergian ke tempat lain. Hampir semua sisi kehidupan terkena dampaknya, mulai dari kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, hingga kehidupan Politik. ‘POLITIK’??? YA, politik. Berjalannya kegiatan Politik di Indonesia pun sedikit berubah. Indonesia di tahun ini ada salah satu agenda politik yaitu pergantian kepala daerah yang akan diselenggarakan akhir tahun di Bulan Desember 2020. Pada pemilu tahun ini akan sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Bukan karena nama calonnya, bukan karena partainya, melaikan karena kita akan memilih ditangah-tangah pandemi yang sedang berlangsung. 

    Dalam keadaan yang sangat berlainan ini pastinya kita dituntut untuk tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Banyak yang menanyakan keadaan ini, kenapa masih diadakannya pemilu pada saat pandemi ini? Dimana di sisi lain kita dilarang untuk kemana-mana apalagi berkerumun. Dilema pasti ada di benak masyarakat yang merasa bingung harus berbuat apa. Banyak yang berspekulasi atau memberikan sindiran/satire kepada pemerintah “pergi ibadah nggak boleh tapi nyoblos wajib berangkat” demikian bunyinya. 

    

Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap sebagain warga negara yang baik dan tetap dapat menjaga kesehatan? Mungkin aneh kita dilarang bepergian tapi kali ini didorong untuk tetap memilih. Kuncinya ada di masyarakat itu sendiri, apabila masyarakat dapat melihat lebih dalam lagi maksud pemerintah tentang pemilu ini mungkin akan memberikan pemahaman yang lebih terbuka sehingga dapat diterima oleh khalayak umum. Apa kita pernah berfikir sebenarnya buat apa sih pemilu, apa gunanya pemilu? Dikutip dari merdeka.com pemilu bertujuan diantaranya adalah:

1.     Tujuan pemilu untuk melaksanakan kedaulatan rakyat

2.     Tujuan pemilu sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat

3.     Tujuan Pemilu untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden

4.     Tujuan Pemilu untuk melaksanakan pergantian personal pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara konstitusional).

5.     Tujuan pemilu untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional.

Atau kita juga dapat membaca dari kompas.com tujuan pemilu adalah:

1.     Pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat Kedaulatan terletak di tangan rakyat. Hal ini karena rakyat yang berdaulat tidak bisa memerintah secara langsung. Dengan pemilu, rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya. Para wakil terpilih juga akan menentukan siapa yang akan memegang tampuk pemerintahan.

2.     Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik Melalui pemilu, rakyat dapat memilih wakil-wakil yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingannya. Semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang bisa terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat.

3.     Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional Pemilu bisa mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan atau untuk mewujudkan reformasi pemerintahan Melalui pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya rakyat untuk memimpin kembali. Sebaliknya, jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan tersebut harus berakhir dan berganti.

4.     Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi Pemberian suara para pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian mandat rakyat kepada pemimpin yang dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan. Pemimpin politik terpilih mendapatkan legitimasi politik rakyat.

5.     Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat Melalui pemilu rakyat secara langsung dapat menetapkan kebijakan publik melalui dukungannya kepada kontestan yang memiliki program aspiratif. Kontestan yang menang karena didukung rakyat harus merealisasikan janji-janji ketika memegang tampuk pemerintahan.

6.     Secara singkat, tujuan pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sesuai UUD 1945.

Mungkin bisa dilihat dari referensi-referensi lainnya, tetapi apabila kita teliti sebenarnya pemilu itu ya memang untuk kita sendiri, untuk kesejetahteraan kita juga pada akhirnya, agar jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lancar. Coba kita bayangkan apabila kita tidak ada pemilu dan pimpinan negara ini dipilih oleh orang tertentu saja dan tanpa melibatkan rakyat karena rakyat tidak mau memilih dan acuh tak acuh dengan pemilu? Kemungkinan besar pemimpin yang menjabat adalah orang-orang yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan ingin mengejar keuntungan pribadi yang tidak mau melihat keadaan rakyat bahkan memikirkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu agar hal tersebut tidak terjadi kita harus mengambil langkah dengan ikut berpartisipasi dalam kesuksesan pemilu ini. Apakah kita hanya mau diam saja dan tidak berbuat apa-apa untuk kesejahteraan kita sendiri sedangkan sebenarnya kita dapat berbuat sesuatu untuk kebaikan bersama dan mencegah hal-hal buruk terjadi, paling tidak kita dapat mencegah orang yang tidak sesuai menjadi pemimpin di negeri ini.

Ada berberapa tips nih untuk kalian agar bisa berpartisipasi dalam pemilu dan tetap menjaga kesehatan diantaranya adalah:


1.     Tentunya saja jangan lupa untuk memakai masker yang standar kesehatan jangan asal masker

2.     Sebelum dan sesudah dari bepergian agar mencuci tangan

3.     Membawa handsanitizer

4.     Kurangi memegang benda-benda yg sering dipegang oleh orang lain

5.     Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1-2 meter

6.     Hindari berkerumun pada saat di TPS

7.     Bepergian ke TPS jangan ramai-ramai dan berbondong-bondong

8.     Jika memiliki dapat memakai sarung tangan berbahan plastik/karet

9.     Setelah dari TPS dapat berganti baju dan langsung mencucinya

10.  Kurangi mengobrol dan berlama-lama di TPS

11.  Jadwalkan dengan TPS setempat agar memilih dapat dilakukan bergantian

12.  Ada TPS khusus yang dibuat untuk para pasien Covid-19

13.  Apabila merasa kurang sehat agar dapat menghubungi pihak kesehatan

14.  Makan dan minun yang sehat dan plus vitamin

15.  Keep safety keep healthy

JANGAN LUPA MEMILIIH DAN JANGAN GOLPUT………

sumber bacaan:

1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/113000169/pemilu-pengertian-alasan-fungsi-asas-dan-tujuan?page=all

2. https://www.merdeka.com/jatim/5-tujuan-pemilu-bagi-negara-indonesia-wajib-diketahui-kln.html

SUMBER GAMBAR:

1.          https://koran.tempo.co/read/nasional/458816/simulasi-pilkada-di-tengah-pandemi

2. https://m.liputan6.com/pilkada/read/4389671/pemantau-pemilu-apresiasi-paslon-yang-terapkan-protokol-kesehatan-di-masa-kampanye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar