Tahun 2020 ini menjadi tahun yang cukup berbeda, dimana seluruh dunia sedang mengalami ‘peperangan’ dengan salah satu mikroorganisme kecil yang merubah pola hidup dan kebiasaan manusia dengan dampak yang sangat besar. Mungkin dulu kita melihat orang yang menggunakan masker dengan pandangan aneh atau curiga, namun saat ini orang yang tidak bermasker dianggap tidak taat aturan.
Dulu mencuci tangan dilakukan jikalau tangan kita kotor setelah bermain tanah, sekarang hampir tiap jam kita melakukannya. Dulu orang berjemur hanya di pantai, sekarang hal itu dilakukan di depan rumah masing-masing. Masker, handsanitizer, dan vitamin menjadi barang pokok yang harus hadir di setiap tempat tinggal kita bahkan harus ada kehadirannya di tas-tas yang kita bawa pada saat kita bepergian. Bekerja menjadi sedikit berbeda, harus ini harus itu banyak prosedur yang harus diajalani mengenai kesehatan. Pelayanan pada setiap kantor-kantor pemerintahan beralih ke sistem daring atau online untuk mengurangi berkumpulnya orang banyak. Pekerja kesehatan bekerja lebih keras dari hari-hari sebelumnya, dengan taruhan nyawanya sendiri.Kita hidup di kondisi yang baru, kebiasaan berubah, kebersihan menjadi syarat utama untuk melakukan sesuatu atau bepergian ke tempat lain. Hampir semua sisi kehidupan terkena dampaknya, mulai dari kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, hingga kehidupan Politik. ‘POLITIK’??? YA, politik. Berjalannya kegiatan Politik di Indonesia pun sedikit berubah. Indonesia di tahun ini ada salah satu agenda politik yaitu pergantian kepala daerah yang akan diselenggarakan akhir tahun di Bulan Desember 2020. Pada pemilu tahun ini akan sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Bukan karena nama calonnya, bukan karena partainya, melaikan karena kita akan memilih ditangah-tangah pandemi yang sedang berlangsung.
Dalam keadaan yang sangat berlainan ini pastinya kita dituntut untuk tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Banyak yang menanyakan keadaan ini, kenapa masih diadakannya pemilu pada saat pandemi ini? Dimana di sisi lain kita dilarang untuk kemana-mana apalagi berkerumun. Dilema pasti ada di benak masyarakat yang merasa bingung harus berbuat apa. Banyak yang berspekulasi atau memberikan sindiran/satire kepada pemerintah “pergi ibadah nggak boleh tapi nyoblos wajib berangkat” demikian bunyinya.
Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap sebagain warga negara yang baik dan tetap dapat menjaga kesehatan? Mungkin aneh kita dilarang bepergian tapi kali ini didorong untuk tetap memilih. Kuncinya ada di masyarakat itu sendiri, apabila masyarakat dapat melihat lebih dalam lagi maksud pemerintah tentang pemilu ini mungkin akan memberikan pemahaman yang lebih terbuka sehingga dapat diterima oleh khalayak umum. Apa kita pernah berfikir sebenarnya buat apa sih pemilu, apa gunanya pemilu? Dikutip dari merdeka.com pemilu bertujuan diantaranya adalah:
1. Tujuan pemilu untuk melaksanakan kedaulatan
rakyat
2. Tujuan pemilu sebagai perwujudan hak asasi
politik rakyat
3. Tujuan Pemilu untuk memilih wakil-wakil rakyat
yang duduk di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden
4. Tujuan Pemilu untuk melaksanakan pergantian
personal pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara konstitusional).
5. Tujuan pemilu untuk menjamin kesinambungan
pembangunan nasional.
Atau
kita juga dapat membaca dari kompas.com tujuan
pemilu adalah:
1.
Pemilu
sebagai implementasi kedaulatan rakyat Kedaulatan terletak di tangan rakyat.
Hal ini karena rakyat yang berdaulat tidak bisa memerintah secara langsung. Dengan
pemilu, rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya. Para wakil terpilih juga akan
menentukan siapa yang akan memegang tampuk pemerintahan.
2.
Pemilu
sebagai sarana membentuk perwakilan politik Melalui pemilu, rakyat dapat
memilih wakil-wakil yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi dan
kepentingannya. Semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas para
wakil rakyat yang bisa terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat.
3.
Pemilu
sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional Pemilu bisa mengukuhkan
pemerintahan yang sedang berjalan atau untuk mewujudkan reformasi pemerintahan
Melalui pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya rakyat untuk
memimpin kembali. Sebaliknya, jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan
tersebut harus berakhir dan berganti.
4.
Pemilu
sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi Pemberian suara para
pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian mandat rakyat kepada
pemimpin yang dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan. Pemimpin politik
terpilih mendapatkan legitimasi politik rakyat.
5.
Pemilu
sebagai sarana partisipasi politik masyarakat Melalui pemilu rakyat secara
langsung dapat menetapkan kebijakan publik melalui dukungannya kepada kontestan
yang memiliki program aspiratif. Kontestan yang menang karena didukung rakyat
harus merealisasikan janji-janji ketika memegang tampuk pemerintahan.
6.
Secara
singkat, tujuan pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik
eskekutif maupun legislatif. Serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sesuai UUD 1945.
Mungkin
bisa dilihat dari referensi-referensi lainnya, tetapi apabila kita teliti
sebenarnya pemilu itu ya memang untuk kita sendiri, untuk kesejetahteraan kita
juga pada akhirnya, agar jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi
lancar. Coba kita bayangkan apabila kita tidak ada pemilu dan pimpinan negara
ini dipilih oleh orang tertentu saja dan tanpa melibatkan rakyat karena rakyat
tidak mau memilih dan acuh tak acuh dengan pemilu? Kemungkinan besar pemimpin
yang menjabat adalah orang-orang yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan
ingin mengejar keuntungan pribadi yang tidak mau melihat keadaan rakyat bahkan
memikirkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu agar hal tersebut tidak
terjadi kita harus mengambil langkah dengan ikut berpartisipasi dalam
kesuksesan pemilu ini. Apakah kita hanya mau diam saja dan tidak berbuat
apa-apa untuk kesejahteraan kita sendiri sedangkan sebenarnya kita dapat berbuat
sesuatu untuk kebaikan bersama dan mencegah hal-hal buruk terjadi, paling tidak
kita dapat mencegah orang yang tidak sesuai menjadi pemimpin di negeri ini.
Ada berberapa tips nih untuk kalian agar bisa berpartisipasi dalam pemilu dan tetap menjaga kesehatan diantaranya adalah:
1. Tentunya saja jangan lupa untuk memakai masker
yang standar kesehatan jangan asal masker
2. Sebelum dan sesudah dari bepergian agar mencuci
tangan
3. Membawa handsanitizer
4. Kurangi memegang benda-benda yg sering dipegang
oleh orang lain
5. Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1-2
meter
6. Hindari berkerumun pada saat di TPS
7. Bepergian ke TPS jangan ramai-ramai dan
berbondong-bondong
8. Jika memiliki dapat memakai sarung tangan
berbahan plastik/karet
9. Setelah dari TPS dapat berganti baju dan
langsung mencucinya
10. Kurangi mengobrol dan berlama-lama di TPS
11. Jadwalkan dengan TPS setempat agar memilih
dapat dilakukan bergantian
12. Ada TPS khusus yang dibuat untuk para pasien
Covid-19
13. Apabila merasa kurang sehat agar dapat
menghubungi pihak kesehatan
14. Makan dan minun yang sehat dan plus vitamin
15. Keep safety keep healthy
JANGAN LUPA MEMILIIH DAN JANGAN GOLPUT………
sumber bacaan:
1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/113000169/pemilu-pengertian-alasan-fungsi-asas-dan-tujuan?page=all
2. https://www.merdeka.com/jatim/5-tujuan-pemilu-bagi-negara-indonesia-wajib-diketahui-kln.html
SUMBER GAMBAR:
1. https://koran.tempo.co/read/nasional/458816/simulasi-pilkada-di-tengah-pandemi
2. https://m.liputan6.com/pilkada/read/4389671/pemantau-pemilu-apresiasi-paslon-yang-terapkan-protokol-kesehatan-di-masa-kampanye


Tidak ada komentar:
Posting Komentar